“Hapalan al-Quran ieu kanggo ibu sareng almarhum bapak, supados lebet ka surga”. Inilah kalimat yang keluar dari mulut Dede Anrian, salah satu siswa di Yatim Islamic Boarding School (YIBS) Ahbabullah Center, Kabupaten Bogor. YIBS merupakan sekolah gratis tingkat menengah pertama berasrama yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Qatar Charity dan Yayasan Siti Hajar Sudja’i.

Dede sudah menghafal 7 juz dan mampu menghafal 75 baris (5 halaman) dengan lancar setiap harinya. Alasan Dede ingin menghafal Qur’an adalah agar ibu dan alm. bapaknya bisa masuk surga. Dede mengaku menghafal al-Qur’an semenjak sekolah di YIBS Baznas.

Dede menjadi yatim saat masuk kelas 4 SD. Bersama ibu dan tiga saudaranya, Dede tinggal dengan ekonomi yang terbatas. Tulang punggung keluarga Dede saat ini adalah saudaranya yang lulusan SMP dan saat ini bekerja sebagai buruh jual ikan.

“Jarang dikintun acis. Abdi oge teu nyuhunkeun acis, kumargi karunya ibu sareng raka. Pun raka nu nanggung sadaya biaya kangge kaperluan ibu sareng dua rayi abdi (Jarang dikirimi uang. Saya juga tidak minta, kasihan kbu dan kakak. Kakak yang menanggung seluruh biaya keperluan ibu dan dua adik saya),” tukas Dede.

Selama SD, Dede tidak pernah menghafal dan belum ada niatan untuk menghafal al-Qur’an. Dede termasuk salah satu dari lima siswa peringkat terbaik di sekolah. Setelah ditanya soal cita-cita, anak dari Sukabumi Jawa Barat ini ingin melanjutkan pendidikan di sekolah penerbangan dan kelak ingin menjadi orang sukses dan mampu memberangkatkan haji sang ibu.

Dede Anrian, adalah salah satu potret dari ribuan anak Indonesia yang memiliki mimpi besar untuk membangkitkan keluarga dan keberaniannya memutus rantai kemiskinan.

sumber: http://pusat.baznas.go.id/indonesia-cerdas/dede-yatim-yang-ingin-jadi-hafidz-quran-agar-orangtua-masuk-surga/